REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam hidup, tiap orang akan menghadapi cobaan, baik lewat harta kekayaan, keturunan, atau tubuhnya sendiri.
Allah SWT berfirman, yang artinya, “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar.” (QS al-Baqarah: 155).
Saat seseorang berkeluh kesah, merasa susah dan sengsara karena cobaan yang menimpanya, ingatlah bahwa pertolongan Allah SWT itu nyata dan bisa datang kapan saja.
Yakinlah bahwa sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, setelah kesempitan ada kelapangan, dan sesudah kesedihan ada kegembiraan.
Hadapkanlah selalu diri kita kepada Allah SWT dalam keadaan suka maupun duka. Dekatkanlah diri kepada-Nya saat dalam kesulitan ataupun kemudahan.
Mohonlah pertolongan-Nya setiap waktu. Saat kita punya kendala, maka ada Allah SWT yang punya kendali.
Ujian hidup yang Allah SWT hadirkan, sejatinya untuk menguji manusia sejauh mana ia percaya bahwa ada Allah Yang Mahakuasa. Orang yang senantiasa memikirkan kebesaran Allah SWT akan merasakan keterbatasan diri dan akalnya.
Ingatlah, Allah lah yang memecah laut dengan tongkat Nabi Musa agar Bani Israil bisa menyeberanginya. Dia juga yang menjadikan tongkat menjelma menjadi ular, lalu kembali menjadi tongkat setelah menelan apa yang dibuat para ahli sihir, tanpa menambah besar ukuran tongkat itu sedikit pun.
Semua itu tak mungkin dilakukan kekuasaan mana pun kecuali oleh Sang Khaliq.
“Hasbunallah wanikmal wakil” (Cukuplah Allah sebaik-baik penolong dan pelindung).
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa kalimat inilah yang diucapkan Nabi Ibrahim ketika dimasukkan ke dalam bara api yang panas dan Allah SWT menjadikannya dingin dan nyaman.
Sementara Nabi Muhammad SAW juga menucapkan kalimat tersebut ketika para pemuja berhala mendatanginya seraya berkata, “Semua orang telah bersiap menyerang, maka takutlah kalian.” Tapi, ancaman itu justru menambah keimanan kaum Muslimin.
Sungguh, pertolongan Allah SWT begitu dekat bagi mereka yang yakin dan tawakal. Semua urusan di dunia ini amatlah kecil jika kita menyerahkan segalanya kepada Allah Yang Mahabesar.
Ketika kita selalu berupaya untuk dekat dengan Allah SWT dalam setiap keadaan, Allah SWT pasti selalu bersiap mengeluarkan kita dari kesulitan, melapangkan kita dari kesempitan, mengubah kesedihan kita menjadi kebahagiaan.
Jadikan Allah SWT satu-satunya penolong dan sandaran dalam setiap keadaan. Selalulah mengingat-Nya dalam senang maupun susah.
Dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, dan kepada-Mu aku percaya sepenuh hati, dan hanya kepada Engkau-lah aku kembali dan untuk-Mulah aku berjuang. Ya Allah, aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau dan aku mohon agar Engkau tidak menyesatkan diriku. Engkau adalah Zat Yang Hidup yang tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia semuanya akan mati.” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam.
sumber : Hikmah Republika oleh Agus Sopian