ylliX - Online Advertising Network
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari

Jejak Qodari, dari Peneliti Lembaga Survei Kini Jadi Wakil Kepala Staf Presiden |Republika Online


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan 56 wakil menteri. Salah satu wakil menteri yang diumumkan adalah peneliti lembaga survei Qodari. Qodari yang selama Pilpres menjadi pendukung Utama Prabowo-Gibran menduduki wakil Kepala Staf Kepresidenan.

Ia akan mendampingi AM Putranto, yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Kepala Staf Presidenan memiliki posisi strategis di Istana. Posisi ini sebelumnya ditempati oleh Moeldoko.

Staf Presiden akan menjadi garda terdepan dalam menghadapi dan merespons beragam isu yang menyinggung Istana.

Saat retreat di Hambalang beberapa Waktu lalu, direktur eksekutif Indo Barometer tersebut ikut dalam pertemuan. Namun ia tidak mau menjelaskan posisi yang akan diembannya saat itu.

Dilansir dari laman Indo Barometer, Qodari menyelesaikan program sarjana (S-1) di Universitas Indonesia, Jakarta, dengan menekuni bidang Psikologi Sosial. Selanjutnya, program pasca sarjana (S-2), ia tempuh di University of Essex, Inggris, dengan mendalami bidang political behavior.

M. Qodari mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik tahun 2016 di Fisipol, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan predikat yang sangat memuaskan. Ia mengangkat “Split-Ticket Voting dan Faktor-faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014” di dalam disertasinya.

Pada November 2006, Qodari mendirikan lembaga survei dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.

Sebelumnya, ia sempat menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) (Juli 2005 – Oktober 2006), Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) (Juli 2003 – Juni 2005), Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine (Agustus 2003 – Juni 2004), peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) (November 2002 – Juli 2003), kolumnis dan pengamat politik sejak 1999 hingga sekarang, dan peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) (Mei 1999 – September 2001).

Ia juga pernah aktif sebagai pembawa acara “Negeri Setengah Demokrasi” dan “Suara Rakyat” di salah satu televisi swasta nasional.







Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *